v KLASIFIKASI
Klasifikasi
merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem
akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah
sistem-sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda. Tujuan klasifikasi
adalah untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik
khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar di mana anggota-anggota
kelompok memiliki kesamaan dan apa yang membedakan kelompok-kelompok yang
beraneka ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan,
pemahaman kita mengenai sistem akuntansi akan lebih baik.
Klasifikasi
akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: Dengan pertimbangan dan
secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan,
intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic
untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
v PENGEMABANGAN
Porsi Pengembangan Akuntansi Internasional
Choi et.al (1998 ; 38) mengungkapkan bahwa secara struktural pengembangan
akuntansi internasional yang terjadi sekarang meliputi porsi sebagai berikut :
1.
Pola
Pengembangan Komparatif Pendekatan yang
dikembangkan oleh Mueller yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi
dapat diamati di negara-negara barat yang memiliki sistem ekonomi yang
berorientasi pasar, meliputi; Pola makorekonomis, pola mikroekonomis,
pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi seragam.
Pola Makroekonomis
Tujuan
perusahaan bisnis tentu saja lebih sempit daripada kebijakan ekonomi nasional.
Perusahaan mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai, seringkali beroperasi
dalam dimensi dan ruang waktu yang terbatas, dan bertanggunggugat kepada
kelompok-kelompok kepemilikan yang jelas. Konsekuensinya, tujuan perusahaan
secara normal mengikuti kebijakan nasional. Hal ini bukan kondisi absolut,
karena perusahaan bisnis merupakan bagian dari kepntingan publik yang
mempengaruhi dan mengarahkan kebijakan-kebijakan nasional; jadi ada hubungan
sebab-akibat timbal balik.
Ada tiga pernyataan yang berkaitan dengan pola ini yaitu :
1. Perusahaan bisnis
merupakan unit essential dalam struktur ekonomi suatu negara.
2. Perusahaan bisnis
mencapai tujuannya dengan cara yang terbaik melalui koordinasi erat aktivitas-aktivitasnya dengan kebijakkan-kebijakkan
ekonomi nasional dalam lingkungannya.
3. Kepentingan publik dilayani dengan baik jika akuntansi
perusahaan bisnis salin berhubungan
erat dengan kebijakan nasional.
Akuntansi
keuangan yang berorientasi pada makrekonomi mungkin mengakui secara formal
nilai penemuan dari mineral atau kandungan minyak, emnhitung beban depresiasi
atas peralatan produkstif berdasarkan unit produksi, dan mengizinkan
penghapusan biaya tertentu dengan cepat jika hal ini merupakan kepentingan
pembangunan ekonomi regional atau nasional.
Pola Mikroekonomis
Ekonomi
yang berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak
mendapat campur tangan administrasi pemerintah pusat, mempercayakan sebagian
besar kesejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas bisnis dari
indvidu-individu dan masing-masing perusahaan bisnis. Dengan demikian, dalam
ekonomi ini, terdapat suatu orientasi fundamental yang mengarah pada setiap sel
dari akivitas ekonomi. Hal ini begitu berurat berakar di organisasi-organisasi
ekonomi barat dimana orientasi ini berlaku bagi banyak proses bisnis, hukum,
legislative dan sosial.
Dengan
aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai inti urusan dalam ekonomi yang
berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi melakukan fungsi jasa bagi bisnis
dan perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya wajar saja bahwa akuntansi akan
mengorientasikan dirinya kepada pertimbangan-pertimbangan mikro yang sama, yang
telah terbentuknya secara mapan dalam lingkungannya.
Beberapa pernyataan yang berkaitan dengan pola ini menyangkut :
1. Perusahaan menyediakan
titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
2. Kebijakan utama
perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
3. Optimasi dalam pengertian
ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan untuk bertahan.
4. Akuntansi,
sebagai cabang ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi-aplikasinya dari analisis
ekonomi.
Konsep
akuntansi utama dalam pola pengembangan yang didasarkan pada mikro ekonomi
adalah bahwa proses akuntansi harus mempertahankan secara konstan jumlah
investasi modal moneter dalam perusahaan dalam nilai riil.
Disiplin Independen
Menganggap
akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis memberikan ruang yang cukup untuk
menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun kerangka yang berguna bagi dirinya
yang disaring dari proses bisnis yang dilayaninya. Jika hal ini mungkin
dilakukan, maka dukungan konseptual dari suatu disiplin seperti ekonomi tidak
dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain , bergantung pada dirinya menjadi suatu
disiplin yang independen.
Keseragaman Akuntansi
Ada tiga pendekatan praktis atas pola pengembangan keseragaman akuntansi
:
1. Pendekatan bisnis
Dalam
pendekatan ini, keseragaman akuntansi ditujukan secara khusus kepada
pemakai-pemakai tertentu data akuntansi. Pendekatan ini mempertimbangkan secara
penuh karakteristik-karakteristik bisnis dan lingkungan bisnis tempat dimana
data dikumpulkan, diproses dan dikomunikasikan. Pendekatan ini merupakan suatu
pendekatan pragmatis yang sangat bergantung pada konvensi dan paling sering
dipakai dalam perancangan bagan-bagan akun terpisah yang seragam, yaitu bagi
suatu cabang industri atau perdagangan
2.
Pendekatan ekonomi
Pendekatan
ekonomi bagi keseragaman akuntansi pada dasarnya adalah pendekatan makro.
Pendekatan ini mengakaitkan akuntansi dengan kebijakan publik. Badan-badan
hukum dan peraturan publik digunakan untuk menjalankan sistem yang telah
terbentuk dalam pola pengembangan seperti itu. Pertimbangan-pertimabangan
akuntansi teknis berada pada tingkatan kedua, dan pertimbangan-pertimbangan
kebijakan nasional berada pada tingkatan paling atas.
3.
Pendekatan teknis
Pendekatan
akuntansi teknis atas pengembangan keseragaman merupakan pekerjaan para
akademisi. Pendekatan ini bersifat analitis, dimana pendekatan ini berusaha
memperoleh keseragaman dari prinsip-prinsip dasar pembukuan double entry. Pendekatan
ini juga merupakan pendekatan umum karena perhatian langsung diberikan kepada
karakteristik-karakteristik bisnis tertentu dari transaksi-transaksi akuntansi
atau proses akuntansi. Terakhir, orientasi yang luas dari pendekatan ini pada
hakekatnya bersifat teoritis.
Wolk & Tearney,
(1992; 578) menggagas, bahwa secara teoritis ada tiga model yang disodorkan
untuk menyeragamkan pemahaman mengenai akuntansi internasional, yaitu :
1. Absolute uniformity
2. Circumstantial uniformity
3. Purposive uniformity
Absolute uniformity, berarti
satu set standar akuntansi yang baik dalam satu format pelaporan keuangan akan
berlaku di seluruh komunitas ekonomi internasional tanpa membeda-bedakan
keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai. Circumstantial uniformity, berdasarkan
basis transnasional yang mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan
dimana keberadaan akuntansi ditunjukan. Sedangkan Purposive uniformity, akan
mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya
kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.
2.
Pengembangan yang
didasarkan pada Kerangka-Kerangka Konseptual
Sejak berdiri tahun 1973,
FASB telah memulai upaya utamanya untuk membentuk kerangka konseptual bagi
akuntansi keuangan. Kerangka konseptual ang dikembangkan tersebut menggunakan
dasar pikiran akuntansi sebagai suatu disiplin independen. Faktor-faktor
internal atau intrinsic dari akuntansi disusun secara hirarkis dan berhubungan
secara horizontal dalam usaha untuk mengembangkan struktur internal yang
komprehensif dan konsisten bagi semua aspek disiplin akuntansi keuangan. William
C. Norby membuat model keseluruhan kerangka konseptual tersebut menjadi
sebuah pyramid yang saling berhubungan, berikut ini:
Terdapat
dua dimensi kunci bagi setiap usaha yang ditujukan pada pembentukan konsep dari
dalam karakteristik kualitatif dari variable-variabel penting dan penyebutan
variable ini satu persatu. Ini adalah tingkatan kedua dari gambar pyramid yang
berlabel “ Fundamental”. FASB telah menyebut kedua dimensi ini dalam SFAC No. 2
dan 3, keduanya dipublikasikan tahun 1980 dan digantikan oleh oleh No. 6 tahun
1985 untuk memasukkan organisasi nirlaba. Gambar berikutnya diatas merupakan
hirarki kualitas akuntansi menurut FASB.
3.
Perusahaan
Multinational (MNCs) sebagai agen pengembangan Akuntansi
Pada saat ini harmonisasi
pengukuran akuntansi dan pengungkapan keuangan komprehensif masih jauh dari
harapan. Meskipun demikian, dapat ditemui keinginan-keinginan untuk melihat
harmonisasi akuntansi global yang lebih besar. IASC telah memulai sebuah upaya
untuk mengharmonisasikan akuntansi diseluruh negara dan seluruh perusahaan.
IASC mengadopsi filosofi global village bagi akuntansi. Hal ini
mengakibatkan meningkatnya pelibatan jumlah badan-badan usaha dan organisasi
internasional yang saat ini berupaya dalam hal tersebut.
4.
Kebutuhan
Akuntansi dari negara berkembang
Perhatian akuntansi di
negara berkembang meliputi; (1) tipe sistem akuntansi yang sedang dibutuhkan
dan (2) pendidikan dan sarana lalin apa yang harus dipakai Negara sedang
berkembang untuk memperbanyak akuntan terlatih. Dalam kategori pertama, sistem
akuntansi Negara berkembang seharusnya dibuat dan dijalankan sesuai dengan yang
mereka butuhkan dan dianggap tepat. Atau dengan mengkaitkan faktor lingkungan
dengan karakteristik akuntansi dan dianjurkan bahwa seharusnya sistem akuntansi
terkait dengan lingkungan lokal. Cara yang lain adalah dengan transfer
teknologi akuntansi negara maju yang dilakukan secara selektif.
Choi et. al (1998
; 49) menjelaskan aktivitas-aktivitas akuntansi di Negara berkembang secara
sederhana menjadi 9 sistem yaitu meliputi Anglophone, ASEAN, Negara-negara Asia
Pasifik, Cina, Erofa timur, Francophone, Mediterania, Timur tengah, dan Amerika
Selatan.
5. Fungsi Akuntansi dalam ekonomi terpusat
Perbedaan yang mendasar antara ekonomi pasar dan ekonomi terpusat
adalah bahwa dalam ekonomi terpusat, semua aktivitas ekonomi yang substantive
dikelola oleh pemerintah. Misalnya dalam kontrak kerjasama patungan antara
sebuah perusahaan Rusia dan sebuah perusahaan barat, otoritas Rusia akan
menentukan nilai tukar yang akan digunakan anatara ruble dan mata uang barat yang
terlibat, tak peduli nilai tukar tidak resmi atau nilai tukar gelap. Dengan
kata lain, dalam ekonomi yang dikelola total oleh pemerintah , semua harga (dan
biaya) ditentukan secara arbriter agar sesuai dengan berbagai kebijakan
pemerintah karena pasar terbuka dan harga pasar tidak ada. Sebagai
konsekuensinya, semua pengukuran akuntansi juga tergantung pada jumlah moneter
yang ditentukan secara semu ini.
Choi et. al (1998
; 52) menggambarkan perbedaan fungsi akuntansi dari ekonomi pasar dan ekonomi
pusat dilihat dari struktur organisasi, pembukuan, pengendalian dan audit, dan
referensi-referensi untuk follow up.
v Aktivitas-Aktivitas Pendukung Pengembangan Akuntansi
Pengembangan akuntansi internasional dibantu secara ekstensif oleh
sejumlah bdan pemerintah, asosiasi akuntansi professional, dan institusi.
Aktivitas pendukung di luar pergerakan standar internasional secara umum
diklasifikasikan sebagai berikut :
1.
Organisasi-organisasi regional
Organisasi regional telah terbentuk mulai dari pantai pasifik
hingga Afrika Barat. Organisasi-organisasi ini berlaku sebagai penyangga antara
kepentingan-kepentingan nasional yang kaku dengan kepentingan-kepentingan
internasional yang luas. Organisasi regional ini merupakan kelompok-kelompok
akuntan professional yang bervariasi dalam jumlah dan efektifitasnya.
2.
Institusi-institusi
Institusi-institusi yang
mendukung akuntansi internasional meliputi parlemen-parlemen dan
universitas-universitas di seluruh dunia, serta eksekutif-eksekutif keuangan
dan analis-analis keuangan. Dukungan yang datang dari institusi pendukung tersebut justru lebih kuat dari
organisasi-organisasi regional.
SUMBER :
Akuntansi Internasional/Frederick D.S. Choi, Gerhard G. Mueller, Edisi 2.Jakarta:Salemba Empat,1997
Tidak ada komentar:
Posting Komentar