Senin, 15 April 2013

Analisis Kasus 5.2

Nama      : Muhammad Sodikin
Kelas       : 4EB06
NPM       : 22209207


Kasus 5.2
Lihat dulu baru percaya ( buku Frederick S , halaman 228)
Deskripsi singkat mengenai kasus yang terdapat dalam buku tersebut
Greg Benson, seorang penilaia saham yang bertanggung jawab untuk merekomendasikan perusahaan sekuritas perdagangan meksiko kepada klien di firma brokernya. Pekerjaan greg terhambat oleh informasi yang sulit dipercaya dan sangat susah untuk di dapatkan di Negara Meksiko. Setelah di teliti, ternyata informasi merupakan suatu yang sangat rahasia dan sulit untuk didapatkan di Negara ini.
Menelisik kebelakang, ternyata diketahui bahwa mengapa sebuah informasi dikatakan sangat rahasia dan sulit didapatkan dinegara meksiko, sejak zaman kepemimpinan Aztec informasi menjadi sebuah kekuatan sebuah bangsa. Mengenai hal ini, tidak hanya untuk bidang bisnis saja masalah informasi menjadi sebuah rahasia namun, diberbagai bidang pemerintahan pun informasi menjadi sesuatu yang sangat berharga dan menjadi kekuatan suatu bangsa.
Fakta ini membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian meksiko, hingga sempat nilai tukar mata uang meksiko anjlok dipasar valas, pun dengan investor yang ingin berinvesatsi menjadi sungkan dan ragu untuk berinvesatsi di Negara ini. Melihat kenyataan seperti ini, sungguh sangat merugikan bagi Negara Meksiko.
Analisis dan komentar penulis mengenai kasus di atas
 Informasi menjadi sesuatu yang sangat penting untuk hal apapun, terlebih lagi untuk berbagai lingkup kehidupan, tak terkecuali bidang pemerintahan dan bisnis. Informasi menjadi jantung bagi kehidupan sebuah perekonomian Negara yang disokong oleh bisnis – bisnis yang berjalan di Negara tersebut, baik bisnis domestik maupun bisnis regional yang berhubungan dengan Negara lain / pihak diluar territorial Negara.
Menyangkut kasus ini, Meksiko tengah berada pada situasi yang buruk mengenai informasi. Seperti yang telah saya uraikan sebelumnya, bahwa informasi menjadi nyawa bagi jalannya roda perekonomian Negara, Meksiko kini sedang di hadapkan pada menurunnya perekonomian Negara nya di mata dunia. Sungguh hal ini sangat merugikan bagi Negara meksiko.
Sudah seharusnya Negara ini mengubah ideologi mengenai informasi untuk tetap berkembang dan berjalan seiring dengan jalannya roda perekonomian dunia. Menempatkan informasi menjadi sumber dan kekuatan dalam perekonomian, dan menghilangkan kata – kata rahasia dalam hal informasi. Dalam pengertian, informasi yang ada dinegara tersebut – damal hal apapun – harus tersampaikan dengan  jelas dan tepat sesuai dengan keterjadian dan keberadaan informasi tersebut, tanpa adanya kesalahan atau kekeliruan dalam hal informasi.
Mengubah ideologi dan paradigma masyarakat atau pelaku bisnis di Negara Meksiko menjadi kunci perubahan ke arah yang lebih baik untuk Negara ini. Pengolahan informasi menjadi sesuatu yang dapat di andalkan menjadi salah satu aspek yang dapat membangkitkan perekonomian Negara ini. Dengan demikian, kasus seperti ini, kasus mengenai sulitnya sebuah informasi bukan menjadi hambatan lagi bagi perkembangan perekonomian Negara Meksiko.

Sabtu, 13 April 2013

BAB V AKUNTANSI BAGI PERUBAHAN HARGA


PENGERTIAN PERUBAHAN HARGA
  • Inflasi : Kenaikan harga secara umum.
Penyebab inflasi :
1)         Kebijakan moneter
2)         Kebijakan fiskal
3)         Biaya pemilihan umum yang terlalu besar
4)         Penyebaran inflasi international
  • Deflasi : Penurunan harga secara umum.

MENGAPA LAPORAN KEUANGAN DI MASA PERUBAHAN HARGA BERPOTENSI MENYESATKAN?

  • Dari sudut pandang manajerial, pengukuran yang tidak akurat dapat menimbulkan penyimpangan sebagai berikut:
1)         Proyeksi keuangan berdasarkan data rangkaian waktu historis yang belum disesuaikan,
2)         Anggaran yang menjadi dasar pengukuran, dan
3)         Data kinerja yang gagal menahan pengaruh inflasi yang tidak terkendali.
  • Pendapatan yang dibesarkan dapat menimbulkan sebagai berikut:
1)         Kenaikan pajak yang sebanding,
2)         Permintaan deviden yang lebih banyak dari pemegang saham,
3)         Tuntutan kenaikan gaji karyawan, dan
4)         Kebijakan yang merugikan dari pemerintah tuan rumah (misalkan pajak yang dibebankan atas kelebihan laba)
  • Alasan-alasan untuk mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit, sebagai berikut:
1)         Pengaruh perubahan harga bergantung secara parsial kepada transaksi dan kondisi perusahaan.
2)         Penanganan masalah uang diakibatkan oleh perubahan harga bergantung kepada pemahaman yang akurat terhadap masalah tersebut.
3)         Pernyataan manajer mengenai masalah yang diakibatkan oleh perubahan harga lebih dapat dipercaya jika perusahaan  mengeluarkan informasi keuangan yang membahasa masalah tersebut.
JENIS-JENIS PENYESUAIAN INFLASI
Rangkaian statistik yang bertujuan mengukur perubahan harga umum maupun khusus biasanya tidak berjalan secara bersamaan. Tiap perubahan harga memiliki pengaruh yang berlainan terhadap pengukuran posisi keuangan dan kinerja operasional dari suatu perusahaan dan diterangkan menurut tujuan yang berlainan pula.

PENYESUAIAN TINGKAT-HARGA UMUM
  • Mata uang tetap (biaya historis) adalah jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli) umum.

1)      INDEKS HARGA
Angka indeks harga digunakan dalam translasi jumlah uang yang dibayarkan di periode sebelumnya ke dalam setara daya beli di akhir periodenya (yaitu daya beli tetap-biaya historis).
Rumus yang digunakan adalah:

GPL/ GPLtd x Jumlah Nominaltd = PPEC
dimana,
GPL     = indeks harga umum
c           = tahun berjalan
td         = tanggal transaksi
PPE      = setara daya beli umum
PENYESUAIAN BIAYA-KINI
Perbedaan model biaya kini dengan akuntansi konvensional, yaitu:
1)        Aset dinilai pada biaya kininya ketimbang biaya historisnya.
2)        Laba didefinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan, yaitu jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan perusahaan disuatu periode  (tidak termasuk pertimbangan pajak) sambil tetap mempertahankan kapasitas produksi atau modal fisiknya.
BIAYA KINI DISESUAIKAN DENGAN TINGKAT-HARGA UMUM
Kebijakan akuntansi:
1)         Dasar Penyajian
2)         Komparabilitas
3)         Persediaan
4)         Aset Tetap
5)         Penyusutan
6)         Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
7)         Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham
8)         Laba atau rugi dari posisi moneter
PENDEKATAN TERHADAP AKUNTANSI INFLASI DI BEBERAPA NEGARA
1)        AMERIKA SERIKAT
Perusahaan pelapor disarankan untuk mengungkapkan informasi berikut tiap lima tahun terakhir:
  • Penjualan bersih dan pendapatan operasional lain
  • Laba operasional berkelanjutan berdasarkan biaya-kini
  • Daya beli laba atau rugi (moneter) atas pos-pos moneter bersih
  • Peningkatan atau penurunan biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan yang lebih rendah
  • Semua penyesuaian translasi gabungan mata uang asing, berdasarkan biaya-kini
  • Aset bersih di akhir tahun berdasarkan biaya-kini
  • Pendapatan per saham
  • Dividen per saham dari saham biasa
  • Harga pasar per saham dari saham biasa
  • Harga pasar per saham dari saham biasa di akhir tahun
  • Tingkat Indeks Harga Konsumen (CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasional berkelanjutan

2)        INGGRIS
Standar Inggris memberikan tiga pilihan dalam pelaporan:
  • Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan dasar dengan dilengkapi akun-akun biaya historis.
  • Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan dasar dengan dilengkapi akun-akun biaya kini.
  • Menyajikan akun-akun biaya kini saja dengan dilengkapi akun-akun biaya historis seperlunya.

3)        BRASIL
Pelaporan akuntansi inflasi yang dianjurkan di Brazil, yaitu sesuai:
  • Undang-Undang Perusahaan Brasil, dan
  • Komisi Sekuritas dan Bursa Brasil

INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD BOARDS (IASB)
IASB menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan hiperinflasi tidak bermanfaat. Laba atau rugi daya beli terkait posisi kewajiban atau aset moneter bersih harus dimasukkan ke dalam laba bersih.
Perusahaan pelaporan juga harus mengungkapkan:
1)        Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan daya beli umum unit pengukur telah dilakukan.
2)        Model penilaian aset yang digunakan dalam pelaporan utama (yaitu penilaian historis atau biaya kini)
3)        Identitas dan tingkat indeks harga per tanggal neraca, berikut pergerakannya selama tahun pelaporan.
4)        Laba-rugi moneter bersih tahun berjalan.
HAL-HAL TERKAIT INFLASI
  • Laba dan Rugi Inflasi
  • Laba dan Rugi Modal
  • Inflasi Asing

Sumber : Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 2 Edisi 2. 1997: Salemba Empat.

BAB IV TRANSLASI VALUTA ASING


ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
  • Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.

Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
  1. mencatat transaksi mata uang asing;
  2. memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
  3. berkomunikasi dengan peminat saham asing.

LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
  • Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
  • Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang.  Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward.
  • Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.

EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu:
  • Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
  • Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
  • Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
Tipe dalam Penyesuaian Tukar-Menukar
  • Transaksi Mata Uang Asing
Kriteria Mata Uang Fungsional
Faktor EkonomiMata Uang Lokal sebagai Mata Uang FungsionalMata Uang Induk Perusahaan sebagai Mata Uang Fungsional
Arus KasMenggunakan mata uang local dan tidak berpengaruh terhadap arus kasBerpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan
Harga JualSangat tidak peduli dengan tingkat perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompetisi localResponsif terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional
Harga PasarKebanyakan pada negara adidaya dan menggunakan mata uang localKebanyakan pada negara induk dan menggunakan mata uang negara induk
Anggaran BiayaSering terjadi pada daerah localSangat berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan
KeuanganMenggunakan mata uang local dan dilayani oleh operasional localDiberikan oleh induk perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan agar memenuhi kewajiban jangka panjang
Internal PerusahaanJarang, tidak ekstensifSering kali dan transaksi yang ekstensif



  • Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
  • Perspektif Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.

TRANSLASI MATA UANG ASING
  • Metode Nilai Tukar Tunggal
  • Metode Nilai Tukar Ganda
    • Metode Current-Noncurrent
    • Metode Moneter-Nonmoneter
    • Metode Kurs Sementara

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:
1)      Penangguhan
2)      Penangguhan dan Amortisasi
3)      Penangguhan Sebagian
4)      Tidak Ada Penangguhan

PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING
Beberapa perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara Amerika, sebagai berikut:
1)      Pra-1965
Praktik translasi mata uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research Bulletin No. 43.
2)      1965-1975
Translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
3)      1975-1981
FASB mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.
4)      1981-Sekarang
FASB mengeluarkan Satetement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
  • Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:
1)      Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2)      Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3)      Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.
  • Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1)      Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2)      Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3)      Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
  • Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.

PERMASALAHAN PERHITUNGAN

  • Perspektif Laporan
  • Harga Perolehan
  • Konsep Pendapatan
  • Laba Terkelola

TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya

Sumber : Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 2. 1997: Salemba Empat.